Tampang.com | Boeing, raksasa aviasi Amerika Serikat (AS), sedang mengalami masalah serius. Pengumuman terbaru dari manajemen Boeing untuk merumahkan sementara ribuan karyawan menimbulkan kekhawatiran yang mendalam. Hal ini terjadi setelah 30.000 pegawai perusahaan itu memutuskan untuk mogok kerja pada Jumat. Dampaknya pun mulai terasa, dengan terganggunya produksi seri 737 MAX dan pesawat terbang lainnya.
Sebagai respons, CEO Boeing Kelly Ortberg menyatakan dalam sebuah email bahwa mereka akan memulai rencana pemotongan karyawan selama beberapa hari mendatang. Rencana ini akan memengaruhi sejumlah besar eksekutif, manajer, dan karyawan yang berbasis di AS. Ortberg juga menyebut bahwa selama pemogokan berlangsung, para pemimpin Boeing akan menerima pengurangan gaji yang sepadan.
Namun demikian, Ortberg menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan langkah sembrono dalam menentukan masa depan perusahaan. Kualitas dan keselamatan produknya tetap menjadi fokus utama. Aktivitas yang penting bagi keselamatan, kualitas, dukungan pelanggan, dan program sertifikasi utama akan tetap diprioritaskan dan dilanjutkan, termasuk produksi 787.
Diskusi yang dilakukan antara Boeing dan Asosiasi Internasional Machinists dan Aerospace Workers sendiri tidak menunjukkan kemajuan berarti. Serikat pekerja tersebut mengakhiri pertemuan dengan para mediator federal tanpa ada tanggal tambahan yang dijadwalkan. Mereka juga menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kontrak yang layak bagi anggotanya.