Pada tahun 1817, pasukan Belanda berhasil menangkap ayah Martha, Tiahahu. Hal ini menjadikan Martha semakin bertekad untuk melanjutkan perjuangan yang telah digariskan oleh ayahnya. Martha bersama pasukan perlawanan terus mempertahankan Maluku dari serangan Belanda. Dia menjadi panutan dan sumber inspirasi bagi para pejuang lainnya.
Pada tahun 1818, Martha Christina Tiahahu terlibat dalam pertempuran melawan pasukan Belanda di desa Nusalaut. Dalam pertempuran tersebut, Martha terluka parah dan akhirnya gugur sebagai seorang pahlawan. Meskipun sudah tiada, semangat perjuangannya tetap membara dan memberikan semangat bagi para pejuang lainnya untuk terus melawan penjajah.
Pengaruh Martha Christina Tiahahu dalam sejarah Indonesia sangat besar. Kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan Maluku membuktikan bahwa usia dan jenis kelamin bukanlah halangan untuk berjuang mempertahankan tanah air. Namanya tetap diabadikan melalui berbagai cara, seperti penamaan kapal perang milik TNI Angkatan Laut sebagai KRI Martha Christina Tiahahu (384), serta monumen dan patung di berbagai tempat di Indonesia sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya.
Kisah perjalanan hidup Martha Christina Tiahahu memang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Semangatnya dalam mempertahankan tanah air dan perjuangan melawan penjajah tidak akan pernah pudar dari ingatan kita. Martha Christina Tiahahu adalah bukti nyata bahwa kekuatan jiwa dan semangat juang tidak mengenal batas. Melalui perjalanan hidupnya, kita dapat belajar tentang keberanian, ketabahan, dan cinta tanah air yang mendalam.