"Malam takbiran adalah momentum sakral untuk merenungkan kebesaran Allah, bukan sekadar pesta. Jangan sampai kemeriahan justru menghilangkan substansi spiritualnya," tegas Ahmad.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara tradisi dan spiritualitas. Islam bisa berinteraksi dengan budaya lokal, tetapi tetap harus menjaga esensi ibadah.
"Yang perlu kita jaga adalah keseimbangan antara tradisi dan spiritualitas. Takbiran harus tetap menjadi ajang syiar Islam, bukan sekadar euforia sesaat," pungkasnya.
Tradisi takbiran di Indonesia mencerminkan keberagaman budaya yang melebur dengan nilai-nilai Islam. Selama tetap mempertahankan esensinya, takbiran akan terus menjadi bagian dari identitas keislaman yang kaya dan penuh makna.