Dalam kasus ini, tragedi bunuh diri seorang mahasiswa ITB menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan psikologis dan kesehatan mental di kalangan mahasiswa perlu mendapat perhatian lebih serius. Institusi pendidikan seperti ITB perlu gencar menggalakkan program-program pencegahan dan penanganan kesehatan mental mahasiswa.
Data menunjukkan bahwa kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa kerap terjadi akibat tekanan akademik, masalah pribadi, atau lingkungan sosial yang tidak kondusif. Menanggapi hal ini, perguruan tinggi perlu melakukan langkah konkret seperti penyediaan layanan konseling psikologi, pendampingan mahasiswa yang mengalami kesulitan, serta advokasi terhadap pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental mahasiswa.
Selain itu, peran keluarga, teman, dan lingkungan sekitar mahasiswa juga sangat penting dalam memberikan dukungan dan pemahaman terhadap masalah kesehatan mental. Dukungan sosial yang kuat diharapkan dapat membantu mahasiswa menghadapi tekanan dan kesulitan yang mungkin dialaminya.
Kejadian ini pun seharusnya menjadi momentum bagi institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, terutama di kalangan mahasiswa. Penanganan kesehatan mental mahasiswa memerlukan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, termasuk dari pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, serta masyarakat umum.