Perubahan Sosial dan Ekonomi: Perubahan sosial dan ekonomi yang cepat juga berkontribusi pada krisis ini. Pergeseran dalam dinamika sosial dan ekonomi telah mempengaruhi preferensi politik dan dukungan basis massa, menyebabkan ketidakcocokan antara visi kepemimpinan lama dan kebutuhan baru.
Kurangnya Komunikasi: Krisis ini semakin diperburuk oleh kurangnya komunikasi yang efektif antara pengurus dan anggota. Ketidakmampuan untuk menyampaikan keputusan dan kebijakan secara jelas telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan anggota, yang kemudian mengarah pada konflik internal.
Solusi untuk Mengatasi Krisis
Dialog dan Mediasi: Solusi utama untuk mengatasi krisis di PKB dan NU adalah melalui dialog dan mediasi. Masing-masing pihak yang terlibat harus duduk bersama untuk mendiskusikan perbedaan pendapat dan mencari jalan keluar yang dapat diterima oleh semua pihak. Proses mediasi yang melibatkan pihak ketiga yang netral dapat membantu meredakan ketegangan dan mencapai kesepakatan.
Penyegaran Kepemimpinan: Melakukan penyegaran dalam kepemimpinan dapat menjadi langkah strategis untuk mengatasi krisis. Memilih pemimpin yang mampu menyatukan berbagai kelompok dan memiliki visi yang jelas dapat membantu memulihkan stabilitas. Kepemimpinan yang inklusif dan transparan dapat mengurangi konflik dan membangun kembali kepercayaan anggota.
Reformasi Struktur Organisasi: Reformasi dalam struktur organisasi PKB dan NU diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Memperbaiki sistem pengambilan keputusan dan memperjelas wewenang serta tanggung jawab dapat membantu mencegah konflik di masa depan. Struktur organisasi yang lebih baik akan memudahkan komunikasi dan koordinasi antar anggota.