Aep juga mengungkapkan bahwa pada malam kejadian, ia tengah berada di dekat Sekolah Menengah Pertama (SMP) 11. Ia menyaksikan Vina dan Eki lewat dengan sepeda motor mereka saat tiba-tiba dilempari batu, yang kemudian membuat keduanya berusaha melarikan diri. Aep juga menjelaskan ciri-ciri pelaku, seperti mengenakan jaket berwarna biru muda, yang mengejar Vina dan Eki.
Terkait dengan Pegi, Aep mengungkapkan bahwa meskipun telah delapan tahun berlalu, ia masih ingat jelas wajah Pegi dan perannya dalam kejadian mengerikan tersebut. Kesungguhan Aep dalam menyimpan ingatan yang mendalam tersebut menjadi bukti nyata akan kebenaran dalam kasus ini.
Aep menegaskan bahwa sekalipun pelaku masih mencoba bersumpah untuk menyembunyikan perbuatannya, kesaksian dari dirinya serta kegigihannya dalam mengungkapkan kebenaran akan tetap menjadi fakta yang tidak terbantahkan. Hal ini menunjukkan bahwa saksi seperti Aep memegang peran yang sangat penting dalam upaya keadilan, untuk memastikan bahwa para pelaku kejahatan tidak luput dari hukuman yang pantas.