Mampu Bertindak sebagai Juru Bicara Rakyat
Di negara dengan sistem demokrasi yang belum sepenuhnya matang, di mana lembaga perwakilan rakyat terkadang dianggap tidak lagi merepresentasikan suara rakyat, mahasiswa seringkali tampil sebagai "juru bicara rakyat". Mereka berani menyuarakan isu-isu yang mungkin dihindari oleh politisi karena takut kehilangan suara atau jabatan. Isu-isu seperti korupsi, ketidakadilan sosial, kenaikan harga bahan pokok, atau kebijakan yang tidak pro-rakyat, seringkali pertama kali diangkat ke permukaan oleh gerakan mahasiswa.
Posisi ini menjadi semakin penting ketika rakyat merasa suara mereka tidak lagi didengarkan. Demonstrasi mahasiswa menjadi katup pelepas ketidakpuasan publik dan cara untuk memaksa pemerintah memperhatikan keluhan yang ada. Dalam konteks ini, aksi mahasiswa tidak hanya jadi alat untuk menekan, tetapi juga sebagai termometer sosial yang mengukur tingkat kepuasan atau ketidakpuasan masyarakat terhadap jalannya pemerintahan.