Israel mulai melancarkan serangan udara secara besar-besaran di Rafah, Senin (6/5) malam. Sebelumnya, Israel telah memberikan peringatan kepada warga Palestina untuk segera meninggalkan Rafah menjelang invasi ke kota tersebut.
Menurut Koresponden AFP di Rafah, "Serangan itu hampir tanpa henti dalam 30 menit terakhir."
Serangan tersebut diluncurkan Israel di tengah kelompok militan Palestina, Hamas, yang telah menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza.
Khalil al-Hayya, anggota senior Hamas, mengatakan proposal yang disepakati oleh kelompok tersebut mencakup gencatan senjata tiga tahap dengan tujuan mencapai gencatan senjata permanen.
Hayya menjelaskan bahwa setiap tahap akan berlangsung selama 42 hari. Kesepakatan tersebut mencakup rencana penarikan mundur penuh Israel dari Gaza, pemulangan warga Palestina yang terusir oleh perang, pertukaran sandera dan tahanan, serta mencapai gencatan senjata permanen.
Seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa Israel harus segera memutuskan apakah menerima atau menolak gencatan senjata di Gaza.