Pelayanan kesehatan bagi jemaah haji menjadi tanggung jawab utama bagi pemerintah, terutama bagi mereka yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah telah memberikan layanan kesehatan kepada 2.771 jemaah haji dengan berbagai kondisi kesehatan, baik itu rawat jalan maupun rawat inap, sejak operasional penyelenggaraan haji dimulai pada 20 Mei hingga 13 Juli 2024.
Menurut Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, sebanyak 1.308 jemaah di antaranya telah dirujuk ke RSAS untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Meskipun KKHI telah menutup layanan operasionalnya, KKHI masih menyiagakan ruang IGD sebagai tempat transit bagi pasien setelah menjalani perawatan di RSAS hingga 23 Juli 2024.
Selain itu, tim advance juga telah disiapkan oleh KKHI Makkah untuk menjalankan program visitasi bagi jemaah haji yang masih dirawat di RSAS hingga tanggal yang sama. Pemantauan dan visitasi bagi mereka yang masih dirawat di RSAS akan terus dilakukan sampai semua petugas kesehatan kembali ke Tanah Air. Jika masih ada jemaah yang dirawat di RSAS hingga semua petugas kesehatan kembali ke Indonesia, hal ini akan dilaporkan kepada Kantor Urusan Haji (KUH) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, dan selanjutnya diserahkan kepada KJRI untuk melakukan pemantauan terhadap jemaah di RSAS.