Untuk memainkan kelereng, diperlukan lubang tanah yang dibuat dengan menggunakan jari atau alat khusus. Lubang ini biasanya dikelilingi oleh garis sebagai area permainan. Setiap pemain akan melemparkan kelereng ke dalam lubang dan berusaha mencapai target tertentu, seringkali dengan aturan main yang disesuaikan berdasarkan kesepakatan bersama.
Permainan kelereng memiliki daya tarik tersendiri yang menjadikannya tak lekang oleh waktu. Meskipun segala sesuatu berkembang dengan pesat, permainan tradisional ini tetap eksis dan dicintai. Banyak faktor yang membuat kelereng terus bertahan dalam budaya kita. Pertama, nilai tradisional yang kuat melekat pada permainan ini. Kelereng dianggap mewarisi nilai-nilai kejujuran, kerjasama, dan keberanian. Sifat kompetitif yang sehat dan penghargaan terhadap keterampilan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak.
Kedua, kelereng dianggap sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan, karena permainan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas lokal. Dengan bermain kelereng, generasi muda dapat merasakan bagaimana nenek moyang mereka dulu bersenang-senang, yang masih relevan di tengah arus modernisasi.