Tampang.com | Dalam tiga bulan terakhir, kecelakaan kereta api kembali mencuri perhatian publik. Dari tabrakan antar rangkaian hingga anjloknya gerbong, sejumlah insiden menyisakan korban jiwa dan luka-luka. Masyarakat pun mulai mempertanyakan: seaman apakah sistem transportasi publik kita?
Banyak pengamat menyebut sistem perkeretaapian nasional belum diperkuat dengan teknologi keselamatan yang memadai. Sebagian jalur masih menggunakan sistem manual, sementara peralatan di stasiun dan depo dinilai sudah usang.
Kecelakaan Berulang, Evaluasi Minim
Kasus anjloknya KA lokal di Jawa Tengah dan tabrakan KA barang dengan KA penumpang di Jawa Timur menjadi contoh paling nyata bahwa ada yang salah dalam sistem pengawasan dan keamanan. Padahal, Indonesia sudah beberapa kali mendapat peringatan dari lembaga transportasi internasional terkait pentingnya modernisasi sistem perkeretaapian.