Dalam dua tahun terakhir, kebijakan eksternalisasi Eropa telah menghadirkan tantangan serius bagi para pengungsi dan migran yang mencari perlindungan di benua Eropa melalui Afrika Utara. Meskipun sistem-sistem yang dibentuk untuk menghentikan perjalanan mereka, banyak orang yang putus asa masih mencoba mencari perlindungan di Eropa melalui wilayah Afrika Utara.
Salah satu contoh nyata adalah kisah Edna Mossay, seorang ibu empat anak yang melarikan diri dari Sierra Leone karena alasan korupsi dan ketidakamanan yang merajalela. Ditempatnya sekarang, di luar kantor Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Tunis, ia tinggal di sebuah pondok kecil berbahan terpal dan kayu. Mossay adalah salah satu dari banyak pengungsi yang merencanakan perjalanan ke Eropa melalui perahu-perahu kecil yang berangkat dari Afrika Utara.
Meskipun mengetahui bahwa Eropa telah memberikan dana kepada negara tempat ia berlindung untuk mencegahnya dan orang-orang sejenisnya, Mossay tetap bertekad untuk mencoba. Tidak hanya dia, tetapi kisah serupa juga terdengar dari kamp-kamp lain tempat para pengungsi dan migran Mauritania berkumpul, memperdagangkan makanan dan sisa-sisa makanan, serta mencoba bertahan dengan menjalankan usaha jahit.