Ade Kuswara Kunang mengakui bahwa lonjakan peserta melampaui ekspektasi awal. Untuk mengatasi masalah ini, ia berjanji akan menambah kuota lowongan pada gelombang berikutnya, serta mendorong lebih banyak perusahaan di kawasan industri Kabupaten Bekasi untuk membuka lapangan kerja. “Nanti kita panggil pimpinan kawasan atau perusahaan untuk menambah kuota,” jelasnya. “Ada 7.000 perusahaan di Kabupaten Bekasi, sementara masyarakat Kabupaten Bekasi ada 3,2 juta, artinya harus ada kontribusi,” tandas Ade, menekankan tanggung jawab perusahaan.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik, tidak hanya karena kericuhan yang terjadi, tetapi juga karena tingginya angka pencari kerja yang menunjukkan tekanan ekonomi lokal yang signifikan. Di sisi lain, ketidaksiapan teknis dan buruknya manajemen kerumunan seolah menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah dalam menyelenggarakan agenda publik berskala besar di masa mendatang.