Pemilihan jalur Purwosari-Wonogiri untuk pengujian ini dilakukan karena rutenya memiliki kombinasi medan yang unik, termasuk kawasan perkotaan, persawahan, dan pedesaan, yang memberikan tantangan teknis sekaligus potensi penerapan nyata yang lebih beragam.
Lebih lanjut, Krisbiyantoro menjelaskan bahwa pengujian akan mencakup pengujian sistem pengawasan masinis, pengujian sistem pengenalan semboyan, pengujian sistem deteksi objek, hingga pada akhirnya pengujian sistem otonom atau driveless secara keseluruhan di kecepatan operasional dan kondisi alami.
"Dengan dilakukannya pengujian ini, maka intensitas perjalanan kereta api bertambah. Kami berharap masyarakat di sekitar relasi Purwosari-Wonogiri dapat terus meningkatkan kewaspadaan. Jangan beraktivitas di jalur KA dan hati-hati saat melewati perlintasan sebidang KA," tambahnya.
Pengujian trem otonom yang diperpanjang hingga jalur Purwosari-Wonogiri ini menunjukkan komitmen dari pihak terkait untuk terus mengembangkan teknologi transportasi yang inovatif. Sebagai salah satu bentuk transportasi masa depan, pengujian ini juga mencerminkan upaya untuk memastikan keamanan dan efisiensi dalam layanan transportasi kereta api.