Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jakarta, Joko Agus Setyono, mengungkapkan bahwa Jakarta membutuhkan anggaran sekitar Rp600 triliun untuk mewujudkan cita-citanya sebagai kota global. Angka tersebut, menurut Joko, didasarkan pada kalkulasi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jakarta. Sementara itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta saat ini berkisar antara Rp80 hingga Rp84 triliun.
Rincian pada APBD Jakarta menunjukkan bahwa belanja bantuan sosial mencapai hampir 30% dan belanja pegawai sebesar 34%. Dengan demikian, alokasi anggaran yang tersisa untuk belanja modal menjadi sangat terbatas. Saat ini, belanja modal hanya mencapai 19%. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berupaya keras untuk meningkatkan proporsi belanja modal dengan melakukan efisiensi anggaran di setiap sektor.
Pemprov Jakarta bersinergi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta untuk mencapai efisiensi anggaran yang diperlukan guna mendukung transformasi Jakarta menjadi kota global. Langkah ini dianggap penting mengingat besarnya tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan visi tersebut.