Kabar duka datang dari dunia musik tanah air, Iwan Xaverius, yang dikenal sebagai mantan bassis grup band legendaris Edane, meninggal dunia pada hari Rabu, 5 Juni 2024, di usianya yang ke-62 tahun. Pria yang dikenal sebagai salah satu musisi metal paling berpengaruh di Indonesia ini ditemukan tak bernyawa di kediamannya akibat serangan jantung yang menimpanya. Pelbagai kalangan dari dunia hiburan dan pecinta musik tanah air menyampaikan belasungkawa atas kepergian sosok yang meninggalkan jejak mendalam di industri musik Indonesia.
Menik mengatakan, suaminya sudah mengalami komplikasi penyakit hampir 11 bulan. Bermula saat lelaki berusia 62 tahun tersebut mengeluh kecapekan."Awalnya faktor usia, kalau kecapean itu kan pegel, nggak enak badan," kata Menik di kanal YouTube Sugar Daddy Music yang tayang pada Senin (3/6/2024). Iwan Xaverius juga sempat terjatuh. Menik mengira, suaminya masuk angin, namun ternyata itu adalah serangan jantung."Sampai saat ini belum membaik," ucapnya kala itu.
Iwan Xaverius menjalani pengobatan di rumah sakit. Dari sini, diketahui bahwa dirinya mengalami komplikasi penyakit."Sakit jantung, kemudian ada ginjal, penyumbatan otak, ada liver hampir 11 bulan hingga saat ini," kata Menik. Menik lantas berdoa kepada Allah, ia pasrah mengenai apapun yang terjadi pada sang suami kelak. "Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, medis dan alternatif. Mudah-mudahan atas izin Allah, saya menurut baiknya Allah," ucapnya. Meski sudah berusaha semaksimal mungkin, takdir berkata lain. Perjuangan Iwan Xaverius melawan penyakitnya telah usai.
Meninggalnya Iwan Xaverius mengejutkan banyak pihak, termasuk istri tercintanya yang sempat mengira bahwa Iwan hanya mengalami masuk angin saat mengeluhkan sakit di bagian dadanya. Tidak disangka bahwa gejala tersebut merupakan tanda dari serangan jantung yang akhirnya merenggut nyawanya. Serangan jantung yang menimpa Iwan Xaverius menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kesehatan jantung kita, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko lainnya.
