Dengan penghapusan penjurusan di SMA, Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk melakukan eksplorasi dan refleksi minat, bakat, dan aspirasi karier, serta memberikan kesempatan untuk mengambil mata pelajaran pilihan secara lebih fleksibel sesuai dengan rencana tersebut. Sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka di kelas 11 dan 12 SMA dapat memungkinkan siswa memilih mata pelajaran secara lebih leluasa sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, serta aspirasi studi lanjut atau karier mereka.
Sebagai contoh, seorang siswa yang ingin berkuliah di program studi teknik dapat menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mata pelajaran matematika tingkat lanjut dan fisika tanpa harus mengambil mata pelajaran biologi. Begitu pula, siswa yang tertarik berkuliah di jurusan kedokteran dapat memilih mata pelajaran biologi dan kimia tanpa harus mengambil matematika tingkat lanjut.
Penghapusan jurusan di SMA melalui Kurikulum Merdeka juga bertujuan untuk membatasi privilege siswa jurusan IPA dalam memilih program studi di perguruan tinggi. Hal ini diharapkan dapat menekan kesenjangan akses perguruan tinggi antara siswa jurusan IPA dan jurusan non-IPA. Kebijakan ini sejalan dengan visi dan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pemberian kesempatan yang lebih merata bagi semua siswa untuk mengeksplorasi minat, bakat, aspirasi serta mempersiapkan diri bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.