Sementara itu, satu kesepakatan P-to-P (antarlembaga) yang ditandatangani adalah Kerja Sama di Bidang Pengembangan Ekosistem Olahraga Kuda antara PORDASI dan sejumlah institusi berkuda terkemuka Prancis seperti IFCE, FFE, France Galop, hingga AFASEC.
Lima Kerja Sama Strategis dalam Sesi Showing:
Selain penandatanganan, lima kerja sama strategis juga dipamerkan dalam sesi showing di hadapan kedua kepala negara, yang sebagian besar melibatkan kemitraan swasta (B-to-B) dan kolaborasi investor:
- Badan Gizi Nasional (BGN) dan Danone: Mendukung upaya peningkatan gizi nasional.
- Danantara, Indonesia Investment Authority (INA), dan Eramet: Kerja sama mineral kritis untuk ekosistem kendaraan listrik dan hilirisasi nikel.
- PT. RGE Indonesia dan TotalEnergies: Pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya dan penyimpanan energi baterai untuk transisi energi.
- PT Citra Bonang dan Lesaffre: Perluasan fasilitas produksi ragi untuk memperkuat rantai pasok ketahanan pangan.
- PT SMI, PT PLN, dan HDF: Pengembangan proyek hidrogen hijau di Indonesia Timur untuk mendorong energi bersih.
Sebagai pelengkap, Bank Indonesia dan Banque de France juga sepakat menjalin kerja sama, menandai penguatan hubungan finansial kedua negara.
Kunjungan Presiden Macron ini menandai babak baru dalam hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Prancis, dengan harapan membawa dampak positif signifikan bagi pembangunan kedua negara.
Menurut Anda, dari berbagai kesepakatan yang ditandatangani, mana yang memiliki potensi dampak paling besar bagi masa depan hubungan Indonesia dan Prancis?