BRI mengajak masyarakat untuk menggunakan media sosial secara bijak dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi kebenarannya. Lebih lanjut, BRI juga menegaskan komitmennya dalam menjalankan operasionalnya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dan prudential banking.
Kasus ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat terhadap penyebaran berita palsu atau hoaks di media sosial. Di era digital ini, informasi dapat dengan mudah tersebar tanpa melalui proses verifikasi yang memadai. Untuk itu, kehati-hatian dalam menerima dan menyebarkan informasi perlu menjadi sikap yang harus ditanamkan dalam masyarakat.
Selain itu, kejadian ini juga mengingatkan kepada nasabah bank lainnya agar tetap waspada terhadap imbauan atau informasi yang tidak jelas sumbernya. Sebelum mengambil langkah tindakan seperti menarik seluruh uang dari rekening, nasabah sebaiknya memastikan kebenaran informasi yang diterima. BRI pun memberikan saran agar nasabahnya tidak terburu-buru dalam mengambil langkah yang drastis tanpa memverifikasi terlebih dahulu.
Sebagai salah satu langkah untuk menghadapi penyebaran hoaks ini, BRI melakukan sosialisasi kepada nasabahnya agar mewaspadai informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Dengan demikian, diharapkan nasabah dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang tersebar di media sosial.