Tampang.com | Ribuan guru honorer di seluruh Indonesia kembali menyuarakan keresahan mereka. Janji pengangkatan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui skema PPPK belum juga terealisasi secara merata, padahal sebagian dari mereka telah mengabdi puluhan tahun.
Bertahun-tahun Mengajar, Status Tak Jelas
Banyak guru honorer yang telah mengabdi sejak awal 2000-an, namun hingga kini masih digaji rendah dan tanpa jaminan karier. Gaji mereka bahkan di bawah Upah Minimum Regional (UMR), meskipun beban kerja setara guru ASN.
“Sudah 18 tahun saya mengajar, tapi masih jadi honorer dengan gaji Rp300 ribu per bulan,” ujar Siti, guru honorer di Kabupaten Garut.
Rekrutmen PPPK Dinilai Tak Adil dan Tak Transparan
Proses seleksi PPPK yang digelar pemerintah setiap tahun masih menyisakan banyak pertanyaan. Banyak guru honorer berusia tua kalah bersaing dengan guru muda yang baru lulus karena sistem seleksi berbasis nilai ujian, bukan pengalaman.