Aksi bersih-bersih yang dilakukan peserta berhasil mengumpulkan sekitar 2 ton sampah, yang kemudian diproses di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan diangkut oleh offtaker mitra Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang. Tidak hanya fokus pada kebersihan, kegiatan ini juga membuka ruang pemberdayaan ekonomi melalui kunjungan ke pelaku UMKM berbasis daur ulang sampah dan kuliner khas Pulau Penyengat. Empat UMKM binaan dari Dinas Lingkungan Hidup, masyarakat setempat, dan PT Telkomsel turut dilibatkan untuk memperlihatkan bagaimana kreativitas dapat berjalan seiring dengan kepedulian lingkungan.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Luki Zaiman Prawira, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan lingkungan melalui kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan pelaku usaha. “Gerakan Wisata Bersih bukan sekadar simbol, melainkan solusi nyata dalam pengelolaan destinasi melalui pendekatan pentahelix,” tambahnya.