Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan kekagumannya terhadap pertunjukan bertajuk “Senandung Nusantara: Ebiet G. Ade” yang digelar di Auditorium Abdulrahman Saleh RRI, Jakarta. Menurutnya, acara tersebut bukan sekadar konser musik, melainkan sebuah perjalanan batin yang menghadirkan ruang refleksi mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan, alam, maupun sesama. Fadli menuturkan bahwa melalui lagu-lagunya, Ebiet seolah mengajak penonton untuk merenungi kehidupan, memahami makna cinta, kehilangan, hingga kerinduan yang begitu manusiawi.
Ia menambahkan, konsep pertunjukan ini tidak hanya menyoroti karya musik Ebiet, tetapi juga menghadirkan pameran arsip perjalanan karier sang legenda. Dengan begitu, publik dapat melihat lebih dekat bagaimana sosok Ebiet membangun kiprahnya di dunia musik sejak tahun 1970-an. “Ebiet adalah seorang penyair yang menyanyikan bait-bait puisinya dengan nuansa sufistik. Lirik-liriknya bagaikan doa yang penuh makna,” kata Fadli dalam keterangan resminya, Jumat.
Pertunjukan ini sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan RI dan Yayasan Harmoni Nusantara Emas. Keduanya ingin memberikan penghargaan bagi perjalanan panjang Ebiet yang telah memberi kontribusi besar dalam dunia musik Indonesia. Melalui balutan lirik puitis dan melodi syahdu, Ebiet berhasil merekam denyut nadi kehidupan bangsa dan menginspirasi lintas generasi, mulai dari era piringan hitam hingga digital.