Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa perusahaan enerji terkemuka asal Italia, Eni, berencana untuk melakukan investasi signifikan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan total mencapai 10 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp150 triliun. Ini merupakan kabar baik yang menandakan adanya minat tinggi investor asing dalam mengembangkan sektor energi Indonesia, khususnya di wilayah yang kaya sumber daya ini.
Didirikan pada tahun 1953, Eni bermarkas di Roma dan telah menjadi salah satu nama besar dalam industri energi di Eropa. Perusahaan ini dikenal luas beroperasi di lebih dari 70 negara dan aktif di sektor minyak bumi, gas alam, serta petrokimia. Investasi yang direncanakan oleh Eni di Kaltim akan mencakup proyek eksplorasi dan produksi gas alam yang terletak di lepas pantai, lebih tepatnya di Selat Makassar, melalui ladang gas di Blok Jangkrik dan Blok Merakes. Bahlil menyatakan bahwa operaasi ini diproyeksikan akan mulai memproduksi gas pada tahun 2027.