Miftah menambahkan bahwa pihaknya ingin menjadikan permainan tradisional sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Jakarta, terutama saat peringatan hari besar seperti HUT RI. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan momen lomba permainan tradisional tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wujud nyata pelestarian budaya Betawi. “Harapan kami, lomba-lomba di momen HUT RI dapat menjadi langkah masif dan positif untuk menjaga kelestarian permainan tradisional, sehingga warisan leluhur ini tetap hidup dan mengakar di tengah masyarakat modern,” ujarnya. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, komunitas, dan warga, permainan rakyat berpotensi kembali menjadi bagian penting dari kehidupan sosial warga Jakarta, sama seperti dulu ketika permainan ini menjadi ikon kebersamaan di halaman rumah, lapangan, dan gang-gang kampung.