Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kampung di pesisir Kabupaten Demak merasakan dampak yang sangat buruk akibat banjir rob. Beberapa daerah, seperti Desa Bedono di Kecamatan Sayung, bahkan telah mengalami hilangnya tempat tinggal akibat abrasi yang semakin parah. Penduduk terpaksa meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka, berpindah ke lokasi yang lebih aman.
Meski dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, masih ada warga yang memilih untuk bertahan di daerah yang terendam. Di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, mereka hidup di rumah panggung yang dibangun di atas genangan air laut. Antar rumah di wilayah ini terhubung melalui jembatan kayu, menciptakan gambaran kehidupan yang unik di tengah bencana alam yang melanda.
Kondisi jalan nasional di jalur pantai utara, atau yang lebih dikenal sebagai Pantura Semarang-Demak, juga terimbas langsung oleh banjir rob. Selama lebih dari sebulan, jalan ini terendam air, menimbulkan kemacetan yang signifikan pada jalur utama yang terkategori sibuk ini. Imbas banjir rob tidak hanya dirasakan oleh pengguna jalan, tetapi juga mengganggu perekonomian dan mobilitas masyarakat di wilayah tersebut.