Bentakan yang terus menerus dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan stres pasca-trauma. Anak-anak yang terus-menerus merasakan tekanan dan ketakutan akibat bentakan mungkin mengalami kesulitan dalam mengatasi emosi mereka, yang dapat berujung pada gangguan mental yang serius.
5. Mengganggu Hubungan Orang Tua-Anak
Penggunaan bentakan sebagai cara untuk mengatur perilaku anak dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak. Anak mungkin menjadi enggan untuk berkomunikasi dengan orang tua, merasa bahwa mereka tidak aman atau nyaman untuk berbagi perasaan mereka. Hal ini bisa merusak ikatan emosional antara orang tua dan anak, yang sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak.
Mengingat dampak buruk yang ditimbulkan, penting bagi orang tua dan orang dewasa di sekitar anak untuk menghindari menggunakan bentakan sebagai cara untuk mengatur perilaku anak. Lebih baik menggunakan pendekatan yang lebih positif dan empatik, serta memberikan konsekuensi yang tepat ketika anak melakukan kesalahan. Dengan begitu, kita dapat membantu melindungi kesejahteraan psikologis anak dan membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.
Dalam melindungi psikis anak, penting juga bagi orang tua untuk mencari bantuan profesional jika mereka merasa kesulitan mengelola emosi mereka sendiri dan hubungan dengan anak. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.