Fadli menegaskan, keberagaman budaya Indonesia yang disebutnya sebagai megadiversity harus dipromosikan lebih luas agar mendapat tempat yang proporsional di mata dunia, sesuai amanat UUD 1945. Ia mencontohkan kesuksesan Pacu Jalur yang mendunia sebagai bukti bahwa promosi budaya yang sistematis dapat menjadi strategi diplomasi lunak yang efektif. Karena itu, selain pentas seni, Chandi Summit juga akan diramaikan dengan pameran wayang, keris, musik, hingga diskusi panel dan workshop.
Gelaran ini pun mendapat antusiasme dari berbagai negara. Sejumlah pemimpin dunia, akademisi, seniman, dan praktisi budaya dari lebih dari 25 negara dipastikan hadir, termasuk Singapura, Kamboja, Timor Leste, Thailand, India, Prancis, Amerika Serikat, Korea Selatan, hingga Arab Saudi. Kehadiran mereka diyakini akan memperkuat jejaring kerja sama budaya Indonesia di level global.