Tampang.com | Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali mencatatkan kerugian jumbo hingga triliunan rupiah pada kuartal pertama 2025. Namun alih-alih menawarkan solusi konkret, sebagian besar direksi justru kompak menunjuk satu arah: proyek masa lalu.
“Ini dampak dari kebijakan dan proyek warisan,” ujar salah satu pejabat BUMN dalam konferensi pers singkat yang lebih banyak berisi klarifikasi daripada pertanggungjawaban.
Rugi Besar, Tapi Siapa yang Salah?
PT Waskita Karya, Garuda Indonesia, dan beberapa perusahaan pelat merah lainnya kembali melaporkan angka merah di neraca keuangan. Nilainya tidak main-main—ada yang mencapai belasan hingga puluhan triliun rupiah. Tapi narasi yang muncul pun terasa seperti kaset lama: