Konsul Jenderal KJRI Kota Kinabalu, Rafail Walangitan, menyambut baik upaya pencegahan ideologi kekerasan yang mengarah kepada terorisme di wilayah kerja Sabah. Beliau mengingatkan bahwa ancaman terorisme merupakan kejahatan transnasional yang secara diam-diam dapat merambah dari satu negara ke negara lain. Menurutnya, ancaman terorisme tidak mengenal batas suku, budaya, atau negara, dan oleh karena itu, perlu waspada terhadap potensi ancaman ini.
Sementara itu, Direktur Perangkat Hukum Internasional BNPT RI, Imam Subekti, menyampaikan hasil penelitian mengenai pekerja migran Indonesia (PMI) yang terlibat dalam aktivitas terorisme. Hal ini mencakup segala bentuk aktivitas seperti propaganda di media sosial, pendanaan terorisme, dan panduan menghindari aktivitas radikal terorisme.
Kegiatan tersebut ditutup dengan pemutaran film bertajuk "Pilihan" yang diprakarsai oleh Noor Huda Ismail dari Ruang Migran dan diproduseri oleh Ani Ema Susanti. Film tersebut menceritakan kisah persoalan perempuan pekerja migran dan jebakan terorisme di media sosial.
BNPT juga mengadakan kegiatan pelatihan dan peningkatan keterampilan untuk WNI di Kinabalu agar dapat menjaga diri dari pengaruh paham radikal terorisme. Mereka fokus pada peningkatan pemahaman akan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan rasa kebanggaan akan identitas sebagai warga negara Indonesia.