Selain itu, adanya fenomena Dipole Mode Negatif juga diperkirakan dapat meningkatkan penguapan dan pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Hal ini semakin memperkuat peringatan dari BMKG terkait cuaca ekstrem yang mungkin terjadi hingga 15 Desember 2024.
Kondisi cuaca ekstrem dan perpanjangan status peringatan dini ini juga menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak terutama dalam upaya untuk mencegah atau meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan. Langkah-langkah preventif dan persiapan darurat perlu segera dilakukan oleh pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada tanggal 15 Desember mendatang.
Namun, dukungan dan kesadaran masyarakat tidak kalah pentingnya dalam menghadapi situasi ini. Peran serta aktif masyarakat dalam mematuhi aturan-aturan keselamatan serta melakukan antisipasi dini terhadap dampak cuaca ekstrem sangat diharapkan sebagai bagian dari upaya bersama dalam mengurangi risiko bencana yang bisa terjadi.
Dalam situasi seperti ini, kolaborasi antara berbagai pihak, koordinasi yang baik, serta penegakan disiplin terhadap protokol keselamatan mutlak diperlukan. Hal ini adalah sebuah bentuk kontribusi dari seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.
Selain peran masyarakat, peran media massa juga sangat penting dalam menyampaikan informasi yang akurat terkait dengan perkembangan cuaca ekstrem dan langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan. Informasi yang jelas dan mudah dipahami akan membantu masyarakat untuk memahami situasi yang dihadapi, serta dapat memotivasi mereka untuk berpartisipasi dalam upaya-upaya pencegahan dan mitigasi dampak cuaca ekstrem.