Tampang

BMKG: Hanya 11 Persen Zona Musim di Indonesia Masuki Musim Kemarau

25 Mei 2025 18:00 wib. 65
0 0
BMKG: Hanya 11 Persen Zona Musim di Indonesia Masuki Musim Kemarau

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan risiko bencana hidrometeorologi yang masih mungkin terjadi di berbagai kawasan di Indonesia dalam waktu dekat. Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan bahwa kondisi cuaca basah tersebut dipengaruhi oleh fenomena atmosfer yang dikenal dengan Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer Kelvin, serta Rossby Ekuatorial yang sedang melintas di wilayah Indonesia.

Menurut Andri, "Ketiga fenomena ini berperan penting dalam memperkuat proses konveksi yang mengakibatkan pembentukan awan hujan, khususnya di daerah selatan dan tengah Indonesia." Penjelasan ini disampaikan ketika Andri dihubungi oleh Tempo pada malam hari, tanggal 23 Mei 2025.

Tak hanya itu, gangguan tropis berupa pusat tekanan rendah atau sirkulasi siklonik juga sering muncul di kawasan ini. Kondisi ini mengakibatkan terbentuknya area konvergensi yang memicu munculnya awan konvektif, sehingga meningkatkan potensi curah hujan berintensitas tinggi.

Berdasarkan analisis klimatologis terbaru yang dilakukan pada dasarian kedua bulan Mei 2025, baru sekitar 11 persen dari zona musim di seluruh Indonesia yang telah memasuki musim kemarau. Sekitar 73 persen wilayah lainnya masih berada dalam fase musim hujan. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar daerah di Indonesia saat ini masih mengalami peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau yang diperkirakan akan mencapai puncaknya antara bulan Juni hingga Agustus 2025.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?