Beberapa pihak mendukung pandangannya dengan alasan bahwa anak perempuan memang memiliki peran yang krusial dalam keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, mereka menekankan perlunya kebijakan yang lebih komprehensif dan inklusif dalam mengelola isu kependudukan. Meski demikian, Hasto tetap berpendirian bahwa memiliki setidaknya satu anak perempuan adalah sesuatu yang baik untuk setiap keluarga di Indonesia. Dia berharap imbauannya ini dapat mendorong diskusi yang lebih luas tentang pentingnya kesetaraan gender dan peran perempuan dalam masyarakat.
Di sisi lain, data penurunan TFR ini juga menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia. Angka kelahiran yang terus menurun dapat berdampak pada struktur demografi negara, dengan potensi peningkatan jumlah penduduk usia tua dan penurunan jumlah penduduk usia produktif.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang dapat mendukung keluarga muda dalam memiliki dan membesarkan anak, termasuk akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi keluarga untuk berkembang dan berkontribusi dalam pembangunan nasional. Dalam konteks ini, imbauan Hasto dapat dilihat sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengatasi tantangan demografi di Indonesia. Meski kontroversial, pernyataan ini mendorong diskusi penting tentang masa depan kependudukan dan peran keluarga dalam masyarakat Indonesia.