Dari jumlah tagihan Rp 400 juta, sejumlah dana diantaranya diketahui berasal dari pembelian ompreng (wadah makanan) yang seharusnya menjadi tanggung jawab yayasan. Ira Mesra, pemilik Dapur MBG Kalibata, mengungkapkan bahwa dia telah mengeluarkan uang pribadi hingga Rp 200 juta untuk pengadaan ompreng dengan harga satuan sebesar Rp 12.000. Dia kemudian merasa heran atas tuntutan biaya yang dinilai janggal tersebut, karena operasional dapur sepenuhnya dibiayai dari dana pribadinya, termasuk bahan makanan, sewa tempat, hingga gaji juru masak.
Dadan menjelaskan bahwa BGN sedang melakukan konsolidasi untuk memastikan bahwa permasalahan yang terjadi antara mitra dan yayasan tidak mengganggu operasional dapur yang telah memberikan layanan distribusi makanan bergizi gratis di berbagai lokasi. Ia juga menambahkan, “Kami sedang konsolidasi agar konflik internal mitra tidak berdampak terhadap program.”