Tampang

Belanda Terkejut Melihat Cara Sultan Agung Menghukum Pasukannya

29 Apr 2024 08:00 wib. 42
0 0
raja Mataram sejarah
Sumber foto: Wikimedia Commons/Johannes van Ryne

Sultan Agung, raja Mataram yang paling ambisius dalam sejarah, dikenal dengan keberaniannya dalam mengusir Belanda dari tanah Jawa. Namun, kegagalan Sultan Agung dalam dua serangan terhadap markas VOC Belanda di Batavia menyebabkan konsekuensi yang sangat mengerikan bagi pasukannya.

Sultan Agung memerintah Mataram Islam dari tahun 1613 hingga 1645. Mataram di bawah pemerintahannya menjadi salah satu kerajaan terbesar dan paling dihormati di Nusantara. Namun, keberaniannya dalam menyerang Batavia yang dikuasai oleh JP Coen, Gubernur Jenderal VOC, menimbulkan kegagalan yang sangat memalukan bagi Sultan Agung. Pada akhirnya, kegagalan tersebut menyebabkan hukuman yang sangat mengerikan bagi pasukannya.

Sebelum kegagalan tersebut terjadi, VOC mengirimkan dutanya untuk bernegosiasi dengan Sultan Agung agar mengizinkan VOC mendirikan loji dagang di pantai utara Mataram. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Sultan Agung karena khawatir ekonomi di pantai utara akan dikuasai oleh Belanda. Akibatnya, hubungan antara Mataram dan VOC menjadi renggang. Pada tahun 1619, VOC berhasil merebut Jayakarta yang pada saat itu belum dikuasai Mataram dan mengubah namanya menjadi Batavia, menjadi penghalang utama bagi Mataram.

Pada April 1628, Mataram mengirim utusannya, Kyai Rangga, Bupati Tegal, ke Batavia untuk bernegosiasi. Namun, perundingan itu ditolak oleh JP Coen, yang kemudian memicu pertempuran antara Mataram dan VOC di Batavia. Dengan menggunakan Armada Bahureksa, pasukan Mataram membawa banyak barang dagangan sebagai dalih untuk berdagang di Batavia, tetapi pihak Belanda menjadi curiga.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?