Upah Layak Masih Jadi Isu Mendesak
Selain pengangguran, Bamsoet juga menyoroti masalah kesenjangan upah, terutama di sektor informal. Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan survei Lembaga Demografi FEB UI, lebih dari 40 persen pekerja informal masih menerima penghasilan di bawah standar kebutuhan hidup layak.
"Banyak pekerja terpaksa menerima upah rendah karena tingginya persaingan dan minimnya lapangan kerja. Ini memperparah kondisi kesejahteraan buruh," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa upaya mewujudkan keadilan bagi pekerja harus mencakup reformasi kebijakan pengupahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan riil masyarakat pekerja.
Siklus Ketidakadilan yang Harus Diputus
Bamsoet menyampaikan bahwa tingginya pengangguran dan rendahnya upah saling terkait dalam siklus yang merugikan. Ketika banyak orang sulit mendapatkan pekerjaan, maka mereka cenderung menerima upah di bawah standar demi bertahan hidup, yang pada akhirnya menekan kualitas hidup secara keseluruhan.