Program makan siang gratis yang menjadi salah satu poin kampanye Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 telah menarik perhatian banyak pihak. Dalam situasi ekonomi yang sulit, janji memberikan makan siang gratis tentu saja menjadi angin segar bagi sebagian masyarakat. Namun, satu pertanyaan besar yang muncul adalah: dari mana anggaran untuk program tersebut akan diperoleh? Bagaimana pemerintah akan memastikan program ini berjalan tanpa menambah beban berat pada anggaran negara?
Perkiraan Biaya Makan Siang Gratis
Untuk memahami besarnya anggaran yang diperlukan, kita perlu memperkirakan jumlah penduduk yang akan menerima makan siang gratis dan biaya per porsi makanan. Misalkan, jika program ini ditujukan untuk 50 juta orang per hari, dan harga satu porsi makan siang dipatok sebesar Rp20.000, maka anggaran yang diperlukan adalah sebesar:
50.000.000 x Rp20.000 = Rp1 triliun per hari.
Jika program ini berlangsung selama satu tahun penuh (365 hari), maka total anggaran yang dibutuhkan mencapai:
Rp1 triliun x 365 = Rp365 triliun per tahun.
Angka ini tentu saja sangat besar dan membutuhkan perencanaan keuangan yang matang agar tidak membebani anggaran negara.
Sumber Anggaran
Pemerintah memiliki beberapa opsi sumber anggaran yang dapat digunakan untuk mendanai program makan siang gratis ini. Berikut adalah beberapa opsi yang mungkin dipertimbangkan:
1. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
APBN adalah sumber utama pembiayaan bagi program-program pemerintah. Untuk mendanai makan siang gratis, alokasi anggaran dari pos-pos tertentu dalam APBN mungkin harus dilakukan. Misalnya, anggaran dari sektor yang tidak begitu mendesak bisa dialihkan ke program ini. Namun, mengingat besarnya biaya yang diperlukan, hal ini bisa menimbulkan dampak pada sektor-sektor lain yang juga memerlukan perhatian, seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.