Selaras dengan hal tersebut, Menteri Airlangga menyatakan bahwa kerja sama pengembangan industri semikonduktor berdasarkan pada potensi pangsa pasar di ASEAN pada tahun 2029 yang diproyeksikan mencapai US$ 3 miliar. Di sisi lain, pangsa pasar India sebagai pesaing industri semikonduktor tersebut tercatat sebesar US$ 15 miliar. Dukungan yang diberikan oleh ERIA terhadap ASEAN dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan, termasuk kajian terkait rantai pasok semikonduktor di ASEAN dan India, menjadi aspek penting yang dapat memperkuat posisi Indonesia dalam bersaing dengan India.
Secara garis besar, bentuk kerja sama antara Indonesia dan ERIA mencakup kajian mendalam (indepth study) dan publikasi bersama, studi kebijakan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta rencana kerja sama dalam jangka waktu dua tahun dengan kemungkinan perpanjangan. Selain itu, terkait dengan OECD, ERIA akan melakukan kajian manfaat dengan simulasi skenario dan juga berkontribusi dalam pembentukan Project Management Office (PMO) untuk OECD. Adapun dalam konteks CPTPP, ERIA akan mengkaji pembangunan dan perluasan pasar ekspor, termasuk kajian membuka pasar ekspor menuju Amerika Latin.