Gunung Marapi di kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, senantiasa menjadi perhatian. Pada Kamis (7/11/2024), aktivitas vulkaniknya mencapai puncaknya dengan terjadinya tujuh kali erupsi dalam rentang waktu singkat, dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 17.34 WIB.
Menurut laporan resmi dari Teguh Purnomo, petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Gunung Marapi mencatat lima kali letusan selama periode tersebut. Letusan tersebut memiliki tinggi sekitar 700-800 meter dan disertai dengan asap kelabu. Kolom asap erupsi cenderung mengarah ke arah Timur dan Timur laut.
Selain letusan, Gunung Marapi juga mengeluarkan hembusan sebanyak 11 kali dengan amplitudo antara 1.5 hingga 11 mm serta durasi berkisar 11 hingga 161 detik. Selain itu, terdapat juga dua kali kejadian vulkanik dangkal, dua kali vulkanik dalam, satu kali tektonik lokal, dan satu kali tektonik jauh.
Erupsi keenam terjadi pada pukul 16.01 WIB dengan kolom abu setinggi 700 meter yang teramati, condong ke arah tenggara, dengan durasi satu menit 29 detik. Sementara erupsi ketujuh tercatat pada pukul 17.17 WIB, meskipun tidak menghasilkan kolom abu yang teramati. Meski begitu, erupsi tersebut tercatat dalam seismogram dengan durasi satu menit 12 detik.
Akibat dari serangkaian erupsi ini, status Gunung Marapi naik ke level III siaga. Hal ini mengakibatkan pembatasan bagi warga untuk mendekati puncak kawah dalam radius 4,5 kilometer. Penetapan status siaga ini merupakan hasil evaluasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).