3. Tren Kuliner Korea yang Mendunia
Pengaruh Korea juga sangat terasa dalam tren kuliner. Restoran Korea yang menyajikan kimchi, tteokbokki, ramyeon, bulgogi, atau bibimbap kini mudah ditemukan di berbagai kota di Indonesia. Lebih dari itu, banyak anak muda Indonesia juga mulai gemar memasak masakan Korea sendiri di rumah, mengikuti resep-resep viral di media sosial. Konsumsi minuman khas seperti soju (non-alkoholik atau dalam bentuk varian rasa) atau kopi Dalgona yang sempat populer juga menjadi bagian dari pengalaman kuliner Korea yang diadopsi. Tren mukbang (video makan dalam porsi besar) atau eating show dari Korea juga turut mempopulerkan berbagai jenis makanan dan cara menikmatinya, mengubah cara anak muda Indonesia bereksplorasi dengan cita rasa global.
4. Budaya Kafe Estetis dan Produktivitas
Konsep kafe estetis ala Korea, atau yang sering disebut cafe hopping, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup anak muda Indonesia. Kafe-kafe dengan desain interior minimalis, pencahayaan hangat, dan sudut-sudut instagrammable sangat digandrungi. Lebih dari sekadar tempat minum kopi, kafe-kafe ini menjadi ruang ketiga bagi anak muda untuk bersosialisasi, belajar, atau bekerja secara produktif. Budaya kafe ini mencerminkan apresiasi terhadap estetika visual dan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk berbagai aktivitas. Foto-foto di kafe-kafe semacam ini sering menghiasi lini masa media sosial, menunjukkan bagaimana ruang publik yang dirancang dengan baik dapat memengaruhi gaya hidup dan interaksi sosial.
5. Prioritas Kesehatan Mental dan Keseimbangan Hidup
Di balik gemerlap K-Pop dan drama, ada pula sisi lain dari gaya hidup Korea yang mulai disadari dan diikuti, yaitu prioritas terhadap kesehatan mental dan keseimbangan hidup. Meskipun Korea Selatan sendiri memiliki tantangan terkait tekanan sosial dan pekerjaan, ada juga gerakan yang menekankan pentingnya well-being, self-care, dan mengurangi tekanan. Anak muda Indonesia mulai meniru kebiasaan seperti mencari waktu untuk istirahat, melakukan hobi yang menenangkan, atau berani berbicara tentang isu kesehatan mental, terinspirasi dari beberapa idola atau konten kreator Korea. Ini termasuk menemukan cara untuk rileks, seperti mendengarkan playlist musik yang menenangkan, atau bahkan melakukan digital detox sesekali, sebagai respons terhadap tekanan hidup modern. Fokus pada well-being ini menunjukkan adanya pergeseran kesadaran kolektif menuju hidup yang lebih seimbang.