Tampang.com | Dalam beberapa tahun terakhir, transformasi energi global menjadi isu sentral yang menentukan arah keberlanjutan planet ini. Asia, sebagai benua terpadat dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, mengambil peran sangat strategis dalam mempercepat transisi dari sumber energi fosil yang kotor menuju energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Asia Memimpin Percepatan Transisi Energi
Negara-negara utama di Asia seperti China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam investasi teknologi energi terbarukan. China, misalnya, menjadi produsen panel surya terbesar dunia dan terus mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin di darat dan lepas pantai. India juga meningkatkan kapasitas tenaga surya dan mempromosikan kendaraan listrik sebagai bagian dari strategi mengurangi polusi dan emisi karbon.
Indonesia, dengan sumber daya alam melimpah, sedang mengembangkan potensi energi terbarukan mulai dari panas bumi, tenaga surya, hingga bioenergi. Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target bauran energi terbarukan minimal 23% pada 2025 dan terus mendorong investasi serta inovasi di sektor ini.
Tantangan Infrastruktur dan Pendanaan
Meski potensi besar, transisi energi di Asia menghadapi tantangan signifikan. Infrastruktur energi yang belum merata, kebutuhan teknologi canggih, serta keterbatasan pendanaan menjadi hambatan utama. Negara-negara berkembang harus mengadopsi teknologi terbaru sambil mengatasi keterbatasan modal dan kapasitas sumber daya manusia.