Kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump kembali menjadi sorotan, kali ini dengan dampak langsung yang mulai terasa di industri teknologi Amerika Serikat. Beberapa perusahaan besar, termasuk Nintendo dan Framework—pembuat laptop modular yang tengah naik daun—terpaksa menunda pengiriman produk mereka ke pasar domestik. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran baru mengenai keterbatasan akses konsumen terhadap produk teknologi dan kemungkinan kenaikan harga secara signifikan.
Melalui akun resmi X (sebelumnya Twitter), Framework menyampaikan keputusan untuk menghentikan sementara penjualan sejumlah produknya di Amerika Serikat. Penundaan ini dilakukan sebagai respons terhadap tarif impor baru yang mulai diberlakukan pada 5 April 2025.
“Karena tarif baru mulai berlaku pada tanggal 5 April, kami sementara menghentikan penjualan untuk beberapa model dasar Framework Laptop 13 yang menggunakan prosesor Ultra 5 125H dan Ryzen 5 7640U,” jelas perusahaan tersebut.
Framework juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pengenaan tarif baru pada laptop yang berasal dari Taiwan. Negara tersebut dikenal sebagai pusat produksi semikonduktor global, berkat perusahaan seperti TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) yang menjadi tulang punggung banyak produk elektronik modern.
Meskipun semikonduktor sendiri dikecualikan dari tarif, perangkat yang mengandung komponen ini tetap terkena dampaknya. Hal ini berarti, banyak produk dari Taiwan, termasuk laptop, tetap harus menanggung beban tarif yang ditetapkan oleh pemerintahan Trump. Kondisi ini memaksa perusahaan seperti Framework untuk mengevaluasi kembali strategi penetapan harga dan distribusi produk mereka.