Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun pengelola masjid di AS menghadapi berbagai tantangan, termasuk perlawanan dari lingkungan sekitar atau dewan kota, mereka terus berupaya untuk dapat diterima dan diintegrasikan dalam komunitas sekitar. Langkah-langkah konkret yang diambil, seperti terlibat dalam kegiatan sosial dan pendidikan, serta menjalin komunikasi yang baik dengan pihak lingkungan, menjadi kunci utama dalam mengatasi perlawanan tersebut.
Pentingnya peran masjid dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama juga menjadi fokus utama bagi pengelola masjid, sehingga masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat aktivitas yang mampu menyatukan dan memperkaya kehidupan bersama dalam masyarakat pluralis.