Susi menjelaskan, awal mula kejadian ketika korban sedang melakukan aktifitasnya sehari-hari yaitu sedang menyetrika baju pesanan dengan menggunakan strika uap diduga pengontrol tabung uap yang digunakan mengalami kerusakan sehingga ketika temperatur uap melebihi batas dan tidak terkontrol oleh korban sehingga mengakibatkan ledakan," jelasnya.
Menurut Susi, korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan. Kakinya hancur dan terpisah, sedangkan di badannya ditemukan luka-luka yang serius. Selain itu, terlihat puing-puing di ruangan setrika tersebut berhamburan, bersama dengan kain-kain untuk konveksi. Genteng rumah dan sebagian dinding rumah roboh akibat ledakan tersebut. "Kerusakan rumah ditaksir mencapai 70 persen," ujarnya.