Sebagai konteks, dua hari sebelumnya, terjadi pertempuran sengit antara kelompok militan Lebanon Hizbullah dan militer Israel. Pertempuran ini diklaim sebagai satu di antara baku tembak paling intens dalam 10 bulan terakhir, meningkatkan kekhawatiran akan meletusnya konflik regional yang lebih luas, terutama setelah perang Israel di Gaza.
Hizbullah menyatakan balas dendam dengan menembakkan pesawat nirawak dan roket ke wilayah Israel pada Minggu pagi sebagai respon atas pembunuhan salah satu komandan militer tingginya oleh pihak Israel pada bulan sebelumnya. Sebaliknya, Israel menyatakan bahwa serangan mereka di Lebanon pada Minggu (25/8/2024) berhasil menghancurkan lokasi peluncuran roket Hizbullah serta mencegah serangan yang lebih besar oleh kelompok tersebut.