Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel mencatat sekitar 550.000 warga Israel meninggalkan negaranya dan tidak kembali selama enam bulan pertama sejak perang Israel dan Hamas berlangsung mulai Oktober lalu. Jumlah warga yang meninggalkan negaranya itu lebih banyak dibandingkan yang kembali pada Paskah tahun ini pada bulan April.
Fenomena ini menunjukkan adanya situasi yang mengkhawatirkan di Israel, di mana apa yang mungkin awalnya dianggap sebagai pelarian sementara selama perang atau kesulitan teknis untuk kembali, kini telah berubah menjadi tren permanen atau migrasi permanen.
Data Biro Pusat Statistik Israel pada April, mencatat populasi Israel mencapai 9,9 juta jiwa, termasuk lebih dari 2 juta warga Palestina, 400.000 warga Palestina di Yerusalem Timur, dan 20.000 warga Suriah di Dataran Tinggi Golan. Jutaan orang Israel juga memiliki kewarganegaraan ganda karena setidaknya memiliki satu kewarganegaraan lain selain kewarganegaraan Israel.