Aparat kepolisian Washington DC melaporkan bahwa setidaknya sembilan orang ditangkap akibat demo tersebut. Dua di antaranya ditahan dan didakwa karena menyerang petugas, sementara dua orang lainnya ditangkap karena melanggar garis polisi setelah terjadinya insiden penyerangan terhadap aparat keamanan.
Reaksi dari pemerintah AS tidak berpihak pada demonstran. Gedung Putih mengecam demonstrasi tersebut dan menyatakan bahwa "antisemitisme dan kekerasan tidak pernah bisa diterima." Pernyataan resmi itu menunjukkan sikap pemerintah AS yang tetap mendukung Israel, meskipun terdapat protes yang cukup besar dari masyarakatnya.
Di sisi lain, Netanyahu disambut dengan antusiasme saat tiba di gedung Kongres. Sebagian besar pejabat AS yang hadir memberikan tepuk tangan meriah ketika Netanyahu memulai pidatonya.
Demonstrasi ini mencerminkan adanya perpecahan pandangan tentang kebijakan luar negeri AS terhadap Israel, terutama terkait dukungan terhadap tindakan agresif Israel di Palestina. Meskipun pemerintahan Presiden Joe Biden menyatakan sikapnya yang menyesalkan demo ini, namun masyarakat masih memiliki suara yang kuat dalam menunjukkan ketidaksetujuan terhadap kebijakan tersebut.
Kedatangan Netanyahu di Kongres AS sebagai pejabat resmi dari negara sekutu Israel menunjukkan dinamika politik luar negeri yang kompleks antara AS dan Israel. Saat AS mencoba menjaga hubungan yang kuat dengan sekutunya itu, ada juga tekanan dari masyarakat AS untuk mempertimbangkan ulang dukungannya terhadap kebijakan Israel, khususnya terkait konflik di Palestina.