Perlu diingat bahwa keberadaan daftar hitam atau blacklist bukanlah hal yang ringan, terutama dalam konteks politik dan diplomatik. Langkah PBB untuk menambahkan Israel, Hamas, dan Jihad Islam Palestina ke dalam daftar tersebut menimbulkan konsekuensi serius bagi semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, hal ini juga menunjukkan pentingnya upaya-upaya mewujudkan perdamaian dan keadilan di wilayah konflik tersebut.
Sebagai kontribusi positif, tindakan PBB ini juga menjadi momentum untuk memperkuat penegakan HAM di berbagai konflik di seluruh dunia. Meskipun kontroversial, langkah ini menjadi bagian dari upaya global untuk memperjuangkan hak asasi manusia, terutama terkait perlindungan anak-anak dalam situasi konflik bersenjata.
Dalam konteks ini, tindakan PBB juga memberikan pelajaran bahwa penegakan HAM harus diutamakan, tanpa memandang kepentingan politik atau keamanan nasional. Pemenuhan HAM harus menjadi prioritas bagi semua pihak, terutama dalam menghadapi situasi-situasi yang mencederai hak-hak manusia, seperti konflik bersenjata. Dengan demikian, penamaan dalam daftar hitam PBB ini juga menjadi sebuah titik awal untuk menegakkan keadilan dan perdamaian di wilayah yang masih rentan terhadap konflik.