Reaksi dari pihak Israel atas keputusan PBB ini pun tak luput dari sorotan. Mereka menilai langkah PBB sebagai tindakan yang tidak adil dan partisan. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, keputusan tersebut merupakan hasil dari "gangguan politik" yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di PBB. Israel secara tegas mengecam penamaannya dalam daftar hitam PBB, dengan menganggapnya sebagai bentuk bias politik yang tidak berdasar fakta.
Namun, di sisi lain, banyak negara dan lembaga internasional menilai langkah PBB sebagai tindakan yang tepat dalam menekankan pentingnya menghormati HAM, terutama terkait kasus-kasus yang melibatkan anak-anak. Mereka menekankan bahwa semua negara dan kelompok bersenjata harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, tanpa terkecuali.
Dalam konteks konflik Israel-Palestina, keputusan PBB ini juga menjadi sorotan khusus. Konflik yang sudah berlangsung selama puluhan tahun ini masih terus memakan korban, terutama di kalangan warga sipil, termasuk anak-anak. Upaya PBB untuk mengambil sikap tegas terhadap pelanggaran HAM di wilayah tersebut sangat diapresiasi, meskipun masih banyak tantangan dan kompleksitas yang harus dihadapi dalam menegakkan keadilan.
Isu ini juga menimbulkan reaksi di level nasional, dengan pihak-pihak di dalam negeri yang berkomentar tentang langkah PBB tersebut. Beberapa tokoh publik dan aktivis HAM di Palestina menganggap penamaan Israel, Hamas, dan Jihad Islam Palestina ke dalam daftar hitam PBB sebagai langkah positif yang memperkuat tekanan internasional terhadap kesadaran HAM di wilayah itu. Namun, di sisi lain, ada pula pihak yang memandangnya sebagai sebuah tuduhan yang tidak adil dan memperburuk suasana konflik yang sudah kompleks.
Selain itu, dampak dari penamaan dalam daftar hitam PBB ini juga berpotensi mempengaruhi hubungan diplomatik dan kerjasama internasional antar negara-negara yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Negara-negara di seluruh dunia mungkin akan menilai ulang kebijakan-kebijakan mereka terkait Israel-Palestina, serta genjatan senjata dan upaya perdamaian yang telah mereka dukung sebelumnya.