Perubahan Pandangan dan Pengaruh Internasional
Pandangan Malcolm X tentang dunia mulai berubah setelah dia melakukan perjalanan ke Mekah pada tahun 1964. Di sana, ia menemukan bahwa Islam memiliki kesatuan universal yang melampaui perbedaan ras, dan ia mulai melihat bahwa perjuangannya tidak hanya tentang hak-hak rasial tetapi juga tentang solidaritas global melawan kolonialisme dan penindasan.
Pembunuhan Tragis dan Warisan
Pada 21 Februari 1965, Malcolm X dibunuh dalam sebuah pertemuan publik di Harlem oleh para anggota Nation of Islam yang radikal. Meskipun hidupnya berakhir tragis pada usia 39 tahun, warisannya sebagai pahlawan perjuangan hak sipil dan pemikir revolusioner terus hidup. Dia menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan inspirasi bagi gerakan hak sipil di seluruh dunia.