b. Pengumpulan Dana Digital: Selain itu, ISIS menggunakan teknologi digital untuk mengumpulkan dana. Mereka memanfaatkan crowdfunding dan platform online untuk meminta sumbangan dari individu yang simpati terhadap tujuan mereka. Penggunaan cryptocurrency juga menjadi salah satu cara mereka untuk mendapatkan dana tanpa harus melibatkan lembaga keuangan tradisional.
5. Fokus pada Ideologi dan Rekrutmen
a. Ideologi yang Fleksibel: ISIS telah memperkenalkan narasi ideologi yang lebih fleksibel untuk menarik lebih banyak pendukung. Mereka menyesuaikan pesan mereka agar relevan dengan situasi politik dan sosial lokal di berbagai negara. Hal ini membantu mereka dalam merekrut individu dari berbagai latar belakang dan negara.
b. Rekrutmen Melalui Komunitas Online: ISIS terus memanfaatkan komunitas online dan forum-forum ekstremis untuk merekrut anggota baru. Mereka menargetkan individu yang merasa teralienasi atau tidak puas dengan keadaan sosial politik di negara mereka. Strategi ini termasuk penggunaan materi propaganda yang disesuaikan dengan audiens target mereka.
Perubahan taktik dan strategi ISIS dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah. Dari penyerangan besar-besaran hingga serangan kecil dan teror lokal, serta dari struktur terpusat ke desentralisasi, ISIS terus menunjukkan kemampuan untuk bertahan dan berkembang meskipun mengalami tekanan global yang signifikan. Penggunaan teknologi dan penyesuaian strategi penggalangan dana juga merupakan bagian penting dari adaptasi mereka dalam menghadapi tantangan baru.